Best Practice PPL Aksi 1
Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait
Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi |
Purwokerto, Banyumas |
Lingkup Pendidikan |
SD Al Irsyad Al Islamiyyah 02 Purwokerto |
Tujuan yang ingin dicapai |
Guru secara maksimal memanfaatkan TIK dalam proses
pembelajaran di kelas VI pada materi “Sifat-sifat Bangun Ruang” |
Penulis |
Nanda Putri Amalia, S.Pd. |
Tanggal |
Jumat, 14 Oktober 2022 |
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah,
mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan
tanggung jawab anda dalam praktik ini. |
Latar belakang masalah: · Guru belum maksimal memanfaatkan
TIK dalam proses pembelajaran di kelas VI pada materi ”Sifat-sifat Bangun
Ruang”. · Minat belajar siswa pada materi “Sifat-sifat Bangun
Ruang” rendah. Praktik ini penting untuk dibagikan karena: pemanfaatan
teknologi dalam pembelajaran telah menjadi tantangan bahkan kebutuhan.
Teknologi juga memiliki peran dalam membantu menanamkan konsep yang abstrak
terutama pada materi “Sifat-sifat Bangun Ruang”. Dengan tersebarnya praktik
baik ini, diharapkan banyak guru bisa menjadikannya sebagai referensi dalam
pembelajaran untuk mencoba memaksimalkan diri dalam memanfaatkan teknologi
pada proses pembelajaran. Peran dan tanggungjawab saya pada praktik ini adalah mengembangkan perangkat pembelajaran,
mengimplementasikannya pada pembelajaran, serta melakukan refleksi dan
evaluasi. |
Tantangan
: Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai
tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat? |
Tantangan untuk mencapai tujuan tersebut adalah: · Kompetensi guru dalam membuat media pembelajaran
berbasis teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran · Manajemen waktu guru dalam proses pembelajaran
menggunakan media berbasis teknologi · Sarana prasarana dalam pembelajaran yang harus
mendukung · Siswa tidak fokus terhadap tujuan dari penggunaan
media pembelajaran Yang terlibat dalam praktik baik ini adalah guru dan siswa. Dibantu oleh dosen, guru pamong,
kepala sekolah, rekan sejawat dan pakar dalam merancang solusi pemecahan
masalah. |
Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi
tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa
saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini |
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk
menghadapi tantangan tersebut adalah: · Guru meningkatkan kompetensinya dengan mencari ilmu
yang mendukung dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis teknologi,
salah satunya dengan menggali ilmu yang bisa didapatkan dari video-video tutorial
di youtube. · Guru perlu untuk lebih siap dalam merencanakan dan
mengimplementasikan perangkat ini dalam proses pembelajaran · Jika sarana dan prasarana sekolah tidak mendukung,
guru bisa menggunakan media pembelajaran tersebut secara general menggunakan
laptop dan LCD Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini adalah: · Laptop/HP setiap kelompok · Aplikasi Geogebra · Aplikasi MV RPG Maker · Aplikasi game “Belajar Bersama Ustaz Bangun” · Laptop guru · LCD · LKPD |
Refleksi
Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah
yang dilakukan?Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi
yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan
dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses
tersebut |
Dampak dari langkah-langkah yang telah dilakukan
adalah guru terbantu dalam menyampaikan materi dan
menanamkan konsep materi “Sifat-sifat Bangun Ruang” kepada siswa. Minat
belajar siswa meningkat dan siswa menjadi lebih fokus dalam mengikuti
pembelajaran. Hal tersebut tentunya berbanding lurus dengan meningkatnya
hasil belajar siswa. Secara keseluruhan praktik ini dirasa efektif
terhadap masalah yang saya alami, yaitu belum maksimalnya guru memanfaatkan
TIK dalam proses pembelajaran di kelas VI pada materi “Sifat-sifat Bangun
Ruang”. Respon orang lain terhadap strategi yang telah
dilakukan terhadap praktik ini adalah: · Observer (rekan sejawat) Pelaksanaan dalam praktik ini telah berjalan sesuai
dengan rencana yang telah disusun. Siswa terlihat aktif dalam proses
pembelajaran karena pembelajaran terlihat menyenangkan dengan media
pembelajaran game. · Siswa Siswa menyatakan bahwa pembelajaran ini terasa
menyenangkan karena siswa dapat belajar sambil bermain. Faktor keberhasilan: · Kompetensi guru dalam mengembangkan media minimal
mampu menguasai penggunaan aplikasi Geogebra serta aplikasi MV RPG
Maker. · Sarana prasarana sekolah akan mendukung jika minimal
terdapat 1 laptop dan LCD. Namun akan lebih baik lagi ketika setiap kelompok
siswa minimal memiliki 1 perangkat laptop/HP. · Manajemen waktu oleh guru dalam proses pembelajaran
berbasis teknologi juga berperan penting. Karena pemanfaatan teknologi tentunya
memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk mempersiapkan hingga
menggunakannya. · Kesiapan siswa untuk membawa alat belajar sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan praktik ini. Serta kesiapan mereka untuk
terbiasa mengoperasikan HP/laptop. Faktor ketidakberhasilan: · Jika guru tidak memiliki kompetensi dalam
menggunakan aplikasi Geogebra dan RPG Maker MV, maka guru akan
kesulitan untuk dapat mengembangkan media dalam praktik baik ini. · Sarana prasarana sekolah yang tidak tersedia juga
akan sangat berpengaruh terhadap praktik ini. Karena pembelajaran ini dominan
dalam menggunakan perangkat teknologi. · Manajemen waktu yang tidak dipersiapkan oleh guru
dalam proses pembelajaran ini akan menjadikan pembelajaran tidak sistematis,
dan akan sangat mungkin waktu terkuras sekedar untuk hal-hal teknis. · Siswa yang tidak terbiasa menggunakan perangkat
HP/laptop akan kesulitan dalam mengoperasikan game maupun aplikasi Geogebra.
Dan hal tersebut akan berimbas pada fokus guru yang terpecah untuk
mengarahkan siswa menggunakan media serta mengajari siswa mengoperasikan
perangkat HP/laptop. Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut adalah kita sebagai guru sudah sewajarnya untuk memberikan
yang terbaik kepada siswa kita dalam proses pembelajaran. Hal yang sulit
untuk dilakukan seperti mengikuti perkembangan teknologi, untuk menyesuaikan
pembelajaran dengan karakter siswa pada zamannya dirasa penting dan sangat
tepat untuk diusahakan demi memberikan pembelajaran yang bermakna kepada
siswa. |
Best Practice PPL Aksi 2
Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait
Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi |
Purwokerto, Banyumas |
Lingkup Pendidikan |
SD Al Irsyad Al Islamiyyah 02 Purwokerto |
Tujuan yang ingin dicapai |
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI pada
materi “Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat” |
Penulis |
Nanda Putri Amalia, S.Pd. |
Tanggal |
Rabu, 26 Oktober 2022 |
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah,
mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan
tanggung jawab anda dalam praktik ini. |
Latar belakang masalah: · Guru tidak mengedepankan konsep dasar materi operasi
hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, sehingga siswa menghadapi
kesulitan ketika dihadapkan pada permasalahan karena tidak mengedepankan
pemahaman melainkan sekedar menghafal. · Guru belum menggunakan model pembelajaran yang tepat
untuk mengajarkan kepada siswa materi “Operasi Hitung Penjumlahan dan
Pengurangan Bilangan Bulat”. Praktik ini penting untuk dibagikan karena menurut saya masih banyak kesalahan-kesalahan konsep
dasar yang terjadi pada proses pendidikan, terutama pada pembelajaran materi
“Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat”. Terkadang,
dengan alasan waktu yang minimal, guru lebih mengedepankan siswa cepat untuk
menyelesaikan materi dengan cara menghafal. Hal tersebut yang membuat siswa
ke depannya akan kesulitan dalam menghadapi persoalan karena siswa hanya
mengandalkan kemampuan kognitif terendahnya dalam pembelajaran. Dengan
dibagikannya praktik baik ini, diharapkan dapat mengingatkan kembali urgensi
guru dalam mengantarkan siswa kepada suatu pengetahuan. Peran dan tanggungjawab saya pada praktik ini adalah mengembangkan, mengimplementasikan, serta
mengevaluasi perangkat pembelajaran. |
Tantangan
: Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai
tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat? |
Tantangan untuk mencapai tujuan tersebut adalah: · Pemilihan model pembelajaran yang tepat yang mampu
mengakomodir kebutuhan siswa yaitu membangun pemahaman konsep “Operasi Hitung
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat”. · Pemilihan media pembelajaran yang tepat yang mampu
membantu guru untuk menanamkan konsep materi “Operasi Hitung Penjumlahan dan
Pengurangan Bilangan Bulat” kepada siswa. · Menjadi mentor, fasilitator, dan motivator untuk
setiap kelompok diskusi. Yang terlibat dalam praktik baik ini adalah guru dan siswa. Dibantu oleh dosen, guru pamong,
kepala sekolah, rekan sejawat dan pakar dalam merancang solusi pemecahan
masalah. |
Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi
tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa
saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini |
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk
menghadapi tantangan tersebut adalah: · Guru mengupgrade diri dengan menambah pengetahuannya
mengenai model-model pembelajaran inovatif. Guru perlu untuk menganalisis
sintak-sintak yang ada pada berbagai model pembelajaran, sehingga guru tepat
dalam memilih model pembelajaran yang efektif untuk digunakan. · Guru menganalisis swot/pro and cons dari berbagai
kemungkinan media pembelajaran yang dapat digunakan pada materi “Operasi
Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat”. Guru harus fokus terhadap
apa dampak dari media pembelajaran yang digunakan terhadap siswa, apakah
mampu menanamkan konsep materi tersebut atau tidak. · Pada model pembelajaran berbasis masalah, peran
siswa lebih dominan untuk menyelidiki, melakukan penelitian, dan menemukan
pengetahuannya secara mandiri. Sehingga, guru perlu untuk peka dan luwes
dalam membimbing siswa sebagai mentor, fasilitator, serta motivator. Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini adalah: · Laptop/HP setiap kelompok · Aplikasi Mr. Bil Bul Power Point Slide Show · Laptop guru · LCD · LKPD |
Refleksi
Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah
yang dilakukan?Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi
yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan
dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses
tersebut |
Dampak dari langkah-langkah yang telah dilakukan
adalah guru berhasil melaksanakan pembelajaran inovatif
dengan model pembelajaran Problem Based Learning dengan metode
demonstrasi media pembelajaran Power Point Slide Show Mr. Bil Bul
dengan efektif. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, melakukan
demonstrasi media, penyelidikan hingga penemuan dan mampu memecahkan masalah
yang diberikan. Dengan adanya proses kognitif siswa yang lebih dari sekedar
menghafal, membantu siswa meningkatkan keterampilannya dalam menyelesaikan
masalah. Sehingga, hal tersebut berpengaruh positif terhadap hasil belajar
siswa. Respon orang lain terhadap strategi yang telah
dilakukan terhadap praktik ini adalah: · Observer (rekan sejawat) Sintak PBL sudah terlihat dan dilaksanakan dengan
baik dalam proses praktik pembelajaran ini. Namun terdapat kesalahan urutan
pada bagian ice breaking, dimana guru memberikan ice breaking di
akhir. Hal tersebut tidak sesuai dengan langkah pembelajaran yang telah
direncanakan yaitu memberikan ice breaking sebelum post test. · Siswa Siswa merasa materi pada pembelajaran lebih mudah
dipahami karena menggunakan media pembelajaran Mr. Bil Bul dengan metode
demonstrasi. Siswa dapat berinteraksi langsung dengan media tersebut,
sehingga dapat membantu siswa membangun pemahamannya. Setiap kelompok juga
berdiskusi dengan semangat memecahkan masalah yang diberikan. Faktor keberhasilan: · Manajemen guru yang baik dalam melaksanakan sintak
model pembelajaran. · Karakter siswa dalam tiap-tiap kelompok yang
semangat dan pantang menyerah ketika melakukan proses pemecahan masalah · Perangkat tiap yang memadai pada setiap kelompok
akan menunjang keberhasilan dalam praktik ini · Performa guru yang penuh perhatian dan peka terhadap
keadaan siswa dalam proses penyelidikan kelompok Faktor ketidakberhasilan: · Manajemen guru yang kurang sistematis dalam
melaksanakan sintak model pembelajaran akan menjadikan pembelajaran tidak
terarah pada tujuannya pada setiap langkahnya · Karakter dan keadaan siswa yang tidak bisa
bekerjasama dalam kelompok, lebih memilih mengerjakan sendiri atau bahkan sebaliknya
pula yaitu senang menyerahkan pekerjaan kepada orang lain, akan berpengaruh
pada hasil belajar siswa secara keseluruhan dan dapat menghambat keberhasilan
praktik ini · Tidak adanya perangkat pembelajaran pada
masing-masing kelompok akan mengurangi esensi dari pendekatan demonstrasi,
sehingga siswa tidak dapat leluasa dan interaktif dalam menggunakan media
pembelajaran · Guru yang terlalu menyerahkan sepenuhnya kepada
siswa dalam menggali pengetahuannya atau pun sebaliknya, terlalu tidak
memercayai siswa sehingga tidak menyadari telah membimbing penuh dalam proses
pembelajaran. Hal tersebut akan berpengaruh pada pengalaman belajar siswa
yang pastinya akan berbanding lurus dengan hasil belajar mereka. Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut adalah guru harus terus menggali pengetahuannya terhadap
model-model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan kebutuhan belajar abad
21. Guru juga harus menyadari bahwa tujuan dari suatu pembelajaran bukanlah
menyuapi siswa dengan suatu materi, akan tetapi mengajak siswa untuk
merasakan pengalaman belajar yang berkualitas, menyenangkan dan bermakna.
Sehingga, siswa akan dengan sendirinya menemukan pemahaman mereka melalui
proses belajar bukan sekedar menghafal suatu materi. |
Best Practice PPL Aksi 3
Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait
Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi |
Purwokerto, Banyumas |
Lingkup Pendidikan |
SD Al Irsyad Al Islamiyyah 02 Purwokerto |
Tujuan yang ingin dicapai |
Meningkatkan minat belajar siswa kelas VI pada pembelajaran
Tema 2 Subtema 1 |
Penulis |
Nanda Putri Amalia, S.Pd. |
Tanggal |
Kamis, 10 November 2022 |
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah,
mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan
tanggung jawab anda dalam praktik ini. |
Latar belakang masalah: Guru menggunakan model pembelajaran yang yang
monoton dan tidak sesuai dengan karakteristik materi dan kebutuhan siswa.
Sehingga, minat belajar siswa rendah dalam pembelajaran. Praktik ini penting untuk dibagikan karena model pembelajaran merupakan bagian penting pada
proses pembelajaran. Guru harus melakukan analisis materi dan analisis
kebutuhan siswa dalam memilih model pembelajaran yang akan diterapkan. Dengan
dibagikannya praktik baik ini, diharapkan dapat menggugah semangat guru untuk
secara profesional memenuhi kebutuhan siswa dalam pembelajaran dengan
menyesuaikan model pembelajaran dengan karakteristik materi serta kebutuhan
siswa. Peran dan tanggungjawab saya pada praktik ini adalah melakukan eksplorasi alternatif solusi, melalui
kajian literatur serta wawancara untuk mendapatkan desain dari perangkat
pembelajaran yang terbaik. Kemudian saya mengimplementasikan desain perangkat
pembelajaran tersebut serta mengevaluasinya. |
Tantangan
: Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai
tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat? |
Tantangan untuk mencapai tujuan tersebut adalah: ·
Melakukan
analisis materi dan kebutuhan siswa dengan tepat ·
Mengembangkan
perangkat pembelajaran dengan memikirkan model pembelajaran dan media
pembelajaran yang tepat berpedoman pada hasil analisis materi dan analisis kebutuhan
siswa Yang terlibat dalam praktik baik ini adalah guru dan siswa. Dibantu oleh dosen, guru pamong,
kepala sekolah, rekan sejawat dan pakar dalam merancang solusi pemecahan
masalah. |
Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi
tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa
saja yang terlibat/ Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini |
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk
menghadapi tantangan tersebut adalah: ·
Guru
melakukan analisis materi sebelum merancang suatu pembelajaran dengan teliti.
Mempertimbangkan karakter materi yang akan dipelajari oleh siswa ketika
merancang secara sederhana perangkat pembelajaran. ·
Guru
melakukan analisis kebutuhan siswa di awal tahun pada kelas tersebut. ·
Pengetahuan
guru terhadap berbagai macam model dan media pembelajaran inovatif juga perlu
untuk ditingkatkan, agar guru dapat memilih dengan tepat dan mempertimbangkan
berbagai kemungkinan terbaik dari model ataupun media pembelajaran yang dapat
digunakan. Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini adalah: · Laptop/HP setiap kelompok · Aplikasi game “MaBar (Main dan Belajar)” · Laptop guru · LCD · LKPD · Kertas HVS · Pewarna |
Refleksi
Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah
yang dilakukan?Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi
yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan
dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses
tersebut |
Dampak dari langkah-langkah yang telah dilakukan
adalah guru berhasil menggunakan model pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik pada materi dalam muatan pelajaran IPS dan SBdP
Tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 5. Penerapan model pembelajaran Project
Based Learning dapat meningkatkan minat belajar siswa, sehingga siswa
terlibat aktif dalam pembelajaran. Minat siswa juga terlihat ketika guru
melibatkan siswa dalam menggunakan aplikasi game “MaBar” pada proses
pembelajaran. Langkah-langkah tersebut dinilai efektif dalam meningkatkan
minat belajar siswa kelas VI pada pembelajaran Tema 2 Subtema 1. Respon orang lain terhadap strategi yang telah
dilakukan terhadap praktik ini adalah: · Observer (rekan sejawat) Guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
langkah pembelajaran yang direncanakan. Siswa terlihat aktif dalam
pembelajaran karena siswa terlibat langsung dengan media pembelajaran game.
Namun kekurangan dari praktik ini adalah guru harus benar-benar memperhatikan
manajemen waktu yang telah ditentukan, karena pembelajaran berbasis proyek
membutuhkan waktu yang lama untuk siswa membuat proyek dalam satu hari. · Siswa Pembelajaran terasa menyenangkan karena menggunakan
media pembelajaran game. Siswa terlibat aktif dan senang dalam
pembuatan proyek. Faktor keberhasilan: · Kemampuan dan ketepatan guru dalam menganalisis karakteristik
suatu materi dan kebutuhan siswa · Kompetensi guru akan luasnya pengetahuan mengenai
model dan pembelajaran inovatif sesuai karakter siswa abad ini akan
meningkatkan keberhasilan praktik ini · Manajemen waktu oleh guru dalam proses pembelajaran berbasis
proyek juga berperan penting. Karena pembuatan proyek dalam proses pembelajaran
tentunya memerlukan waktu yang tidak sedikit, sehingga guru harus memanajemen
langkah-langkah kegiatan dengan efektif dan efisien. · Perangkat yang memadai untuk setiap kelompok,
sehingga siswa senang karena benar-benar terlibat aktif dalam penggunaan
media tersebut Faktor ketidakberhasilan: · Manajemen waktu yang tidak dipersiapkan oleh guru
dalam proses pembelajaran ini akan menjadikan pembelajaran tidak sistematis. · Minimnya pengetahuan guru terhadap model dan media
pembelajaran inovatif Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut adalah pembelajaran akan memberikan hasil yang terbaik
ketika siswa mengikuti proses pembelajaran tersebut dengan motivasi dalam
dirinya. Minat belajar siswa dapat ditumbuhkan oleh guru dengan memperhatikan
hal-hal yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya, seperti memilih model
serta media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik materi
juga kebutuhan siswa. |
Best Practice PPL Aksi 4
Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait
Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi |
Purwokerto, Banyumas |
Lingkup Pendidikan |
SD Al Irsyad Al Islamiyyah 02 Purwokerto |
Tujuan yang ingin dicapai |
Meningkatkan kemampuan siswa pada soal berbasis HOTS |
Penulis |
Nanda Putri Amalia, S.Pd. |
Tanggal |
Kamis, 24 November 2022 |
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah,
mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan
tanggung jawab anda dalam praktik ini. |
Latar belakang masalah: Kompetensi guru yang masih rendah dalam
merencanakan, melaksanakan, sampai tahap mengevaluasi pembelajaran berbasis
HOTS. Guru kurang percaya terhadap kemampuan siswa sehingga takut untuk
memberikan permasalahan berbasis HOTS kepada siswa. Praktik ini penting untuk dibagikan karena pembelajaran berbasis HOTS sangat baik diterapkan
dan diberikan kepada siswa. Pembelajaran berbasis HOTS memberikan banyak
dampak positif terhadap kemampuan kognitif siswa. Siswa akan terlatih dalam
berpikir kritis, sistematis, problem solving dan berpikir kreatif.
Dengan dibagikannya praktik baik ini diharapkan mampu menajadi referensi bagi
guru untuk memberikan pembelajaran berbasis HOTS kepada siswa. Peran dan tanggungjawab saya pada praktik ini adalah melakukan eksplorasi alternatif solusi, melalui
kajian literatur serta wawancara untuk mendapatkan desain dari perangkat
pembelajaran yang terbaik. Kemudian saya mengimplementasikan desain perangkat
pembelajaran tersebut serta mengevaluasinya. |
Tantangan
: Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai
tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat? |
Tantangan untuk mencapai tujuan tersebut adalah: ·
Memilih
model pembelajaran yang tepat ·
Menyusun
LKPD berbasis HOTS Yang terlibat dalam praktik baik ini adalah guru dan siswa. Dibantu oleh dosen, guru pamong,
kepala sekolah, rekan sejawat dan pakar dalam merancang solusi pemecahan
masalah. |
Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi
tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa
saja yang terlibat/ Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini |
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk
menghadapi tantangan tersebut adalah: ·
Guru
melakukan eksplorasi model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mendukung
pembelajaran berbasis HOTS ·
Guru
mencari referensi-referensi agar dapat memahami tentang ciri-ciri dari LKPD berbasis
HOTS Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini adalah: · Laptop/HP setiap kelompok · Website Lembar Kerja Dinamis Geogebra · Laptop guru · LCD · LKPD berbasis HOTS · Gunting · Lem |
Refleksi
Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah
yang dilakukan?Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi
yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan
dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses
tersebut |
Dampak dari langkah-langkah yang telah dilakukan
adalah guru berhasil meningkatkan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan permasalahan berbasis HOTS dengan menggunakan model
pembelajaran discovery learning dan menggunakan LKPD berbasis HOTS. Respon orang lain terhadap strategi yang telah
dilakukan terhadap praktik ini adalah: · Observer (rekan sejawat) Guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
langkah pembelajaran yang direncanakan. Siswa terlihat aktif karena dalam
proses penyelidikan karena penasaran dengan penyelesaian masalahnya. Siswa
membangun sendiri pengetahuannya sehingga terlihat sanggup memahami materi
dengan baik. · Siswa Siswa terlihat aktif dalam proses penyelidikan.
Selain itu, siswa juga merasa puas ketika mampu menyelesaikan permasalahan
berbasis HOTS Faktor keberhasilan: · Kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih model
pembelajaran yang sesuai · Kompetensi guru akan luasnya pengetahuan mengenai pembelajaran
berbasis HOTS Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut adalah pembelajaran akan bermakna ketika siswa terlibat aktif
dan proses pembelajaran. Aktifnya siswa dalam proses dalam proses
pembelajaran dapat dilihat dari bagaimana siswa membangun sendiri
pengetahuannya melalui proses penemuan/penyelidikan. Hal tersebut membuat
siswa terbiasa untuk berpikir kritis dan mampu menyelesaikan masalah.
Pembelajaran berbasis HOTS sangat berpengaruh positif terhadap kemampuan
siswa dan telah menjadi kebutuhan siswa dalam pembelajaran abad 21. |